1. Pengertian Pertanian Organik
Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu
dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit
yaitu pertanian yang bebas dari bahan – bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk
mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai
perlakuan pascapanen tidak sedikiti pun melibatkan zat kimia, semua harus bahan
hayati, alami. Sedangkan pertanian organik dalam arti yang luas, adalah sistem
produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari atau
membatasi penggunaan bahan kimia sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida,
herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan). Dengan tujuan untuk
menyediakan produk – produk pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi
kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga keseimbangan lingkungan dengan
menjaga siklus alaminya.
Konsep awal pertanian organik yang ideal adalah
menggunakan seluruh input yang berasal dari dalam pertanian organik itu
sendiri, dan dijaga hanya minimal sekali input dari luar atau sangat dibatasi. (FG
Winarno 2002)
2. Prinsip – Prinsip Pertanian Organik
Prinsip-prinsip pertanian organik merupakan dasar
bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik. Prinsip – prinsip ini
berisi tentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi dunia, dan
merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara
global. Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar bagi manusia,
karena semua orang perlu makan setiap hari. Nilai – nilai sejarah, budaya dan
komunitas menyatu dalam pertanian.
Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam pertanian
dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air,
tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan pangan dan
produk lainnya. Prinsip – prinsip tersebut menyangkut bagaimana manusia
berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain dan menentukan
warisan untuk generasi mendatang.
Pertanian organik didasarkan pada:
1. Prinsip kesehatan
2. Prinsip ekologi
3. Prinsip keadilan
4. Prinsip perlindungan
Setiap prinsip dinyatakan melalui suatu pernyataan
disertai dengan penjelasannya. Prinsip – prinsip ini harus digunakan secara
menyeluruh an dibuat sebagai prinsip – prinsip etis yang mengilhami tindakan.
3. Prinsip Kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan
meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu
kesatuan dan tak terpisahkan.
Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap
individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah
yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan
dan manusia.
Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi
juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi.
Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk
menuju sehat.
Peran pertanian organik baik dalam produksi,
pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan
meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada
di alam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan
untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung
pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan.
Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari
penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan
yang dapat berefek merugikan kesehatan.
4. Prinsip Ekologi
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan
siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan
siklus ekologi kehidupan.
Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam
sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada
proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui
ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman
membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan
organisme laut membutuhkan lingkungan perairan. Budidaya pertanian, peternakan
dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan
keseimbangan ekologi di alam. Siklus – siklus ini bersifat universal tetapi
pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan
dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan – bahan asupan sebaiknya
dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan
bahan – bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas
dan melindungi sumber daya alam.
Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan
ekologis melalui pola sistem pertanian, pembangunan habitat, pemeliharaan
keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses,
memasarkan atau mengkonsumsi produk – produk organik harus melindungi dan
memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah,
iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.
5. Prinsip Keadilan
Pertanian organik harus membangun hubungan yang
mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling
menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar
manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini
menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun
hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di
segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan
konsumen.
Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup
yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan
dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan
kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk lainnya dengan kualitas yang
baik.
Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak
harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat
fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya.
Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan
untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial
dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang. Keadilan memerlukan
sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan
mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya.
6.
Prinsip
Perlindungan
Pertanian organik harus dikelola secara hati –
hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan
generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.
Pertanian organik merupakan suatu sistem yang
hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal
maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi
dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan
kesejahteraannya.
Karenanya, teknologi baru dan metode – metode yang
sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas
pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh.
Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan
tanggung awab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan
pemilihan teknologi di pertanian organik. lmu pengetahuan diperlukan untuk
menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah
lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu,
pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional
menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko
merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak
dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering).
segala keputusan harus mempertimbangkan nilai – nilai dan kebutuhan dari semua
aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses – proses yang
transparan dan artisipatif.
7. Pengembangan Pertanian Organik
Pengembangan pertanian organik harus mengacu
kepada prinsip – prinsip organik (prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip
keadilan dan prinsip perlindungan) agar mendapatkan hasil pangan yang bermutu
serta aman dikonsumsi.
Berdasarkan pertimbangan pelaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia
pada saat ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
pertanian alternatif:
- Keragaman daur-ulang limbah organik dan pemanfaatannya untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
- Memadukan sumber daya organik dan anorganik pada sistem pertanian di lahan basah dan lahan kering.
- Mengemangkan sistem pertanian berwawasan konservasi di lahan basah dan lahan kering.
- Memanfaatkan bermacam – macam jenis limbah sebagai sumber nutrisi tanaman.
- Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan menerapkan konsep pertanian organik.
- Perubahan dari tanaman semusim menjadi tanaman keras di lahan kering harus dipadukan dengan pengembangan ternak, pengolahan minimum dan pengolahan residu pertanaman.
- Mempromosikan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh pertanian untuk memperbaiki citra dan tujuan pertanian organik.
- Memanfaatkan kotoran ternak yang berasal dari unggas, babi, ayam, itik, kambing, dan kelinci sebagai sumber pakan ikan.
Sesuai dengan prinsip – prinsip pertanian organik,
ada sebuah metode pengembangan pertanian yang dikenal sebagai metode bertani
‘tanpa bekerja’ dikembangkan di Jepang oleh seorang petani Jepang yang berlatar
belakang ahli mikrobiologi (mantan seorang ilmuwan laboraturium). Ada empat
azas bertani alami yang dipraktikan, yaitu :
1. Tanpa pengolahan, yaitu tanpa membajak
atau membalik tanah.
Tanah sebenarnya mampu mengolah dirinya melalui penetrasi akar – akar tumbuhan,
aktivitas mikroorganisme, binatang – binatang kecil dan cacing – cacing tanah.
2. Tanpa pupuk kimia atau kompos yang
dipersiapkan.
Kebutuhan pupuk untuk tanaman bisa dipenuhi dengan tanaman penutup tanah
semisal leguminose, kacang – kacangan dan mengembalikan jerami ladang dengan
ditambah sedikit kotoran unggas. Jika tanah dibiarkan pada keadaannya sendiri,
tanah akan mampu menjaga kesuburannya secara alami sesuai dengan daur teratur
dari tumbuhan dan binatang.
Jika tanah dibiarkan secara alami, maka kesuburannya alaminya akan naik.
Sisa – sisa bahan organik dari tumbuhan dan binatang membusuk, oleh air hujan
zat – zat hara masuk ke dalam tanah, diserap tanaman dan menjadi makanan
mikroorganisme.
3. Tanpa menghilangkan gulma dengan
pengerjaan tanah atau herbisida.
Pada dasarnya gulma mempunyai peranan dalam menyeimbangkan komunitas
biologi dalam membangun kesuburan tanah. Gulma – gulma itu cukup dikendalikan
ukan dihilangkan. Mulsa jerami, tanaman penutup tanah, penggenangan air
sementara merupakan cara pengendalian gulma yang efektif.
4. Tidak tergantung dari bahan – bahan kimia.
Ketika praktik – praktik bertani yang tidak alami dengan pemupukan,
pengolahan tanah, pemberantasan gulma maka ketidakseimbangan penyakit dan hama
menjadi masalah serius. Hama dan penyakit memang tidak dipungkiri dapat memberi
kerugian tetapi masih dalam batas – batas yang tidak memerlukan penggunaan zat
– zat kimia (pestisida). Pendekatan yang arif adalah dengan menanam tanaman
yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit pada sebuah lingkungan yang sehat.
Penggunaan bahan kimia hanya efektif untuk sementara waktu, pada saatnya akan
menyebabkan terjadinya ledakan hama yang lain karena keseimabangan bioligis
terganggu karena penggunaan bahan kimia tersebut.
8. Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan pertanian organik,
yaitu :
- Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
- Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
- Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa pertanaman dan limbah organik
- Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik.
- Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
- Terbatasnya informasi tentang pertanian organik.
9. Kelebihan dalam Sistem PertanianOrganik
1. Meningkatan aktivitas organisme yang
menguntungkan bagi tanaman.
Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan
perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur
hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan
penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora
sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp.
2.
Meningkatkan
cita rasa dan kandungan gizi.
Cita rasa hasil tanaman organikmenjadi lebih menarik, misalnya padi organik
akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa lebih empuk dan enak
atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian organik juga
meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras organik
mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik.
Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah
basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi
akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa bertahan 24
jam.
3. Meningkatkan ketahanan dari serangan
organisme pengganggu.
Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka unsur – unsur hara
makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat dan sehat untuk
menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan dari serangan
peryakit.
4. Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki
struktur.
Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah
cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa
dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara keseluruhan bagian
tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian
sel tanama termasuk sel – sel yang menyusun buah sempurna.
5. Membantu mengurangi erosi.
Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah leih
gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih kompak
dengan adanya penambahan bahan – bahan organik dan lebih tahan menyimpan air
dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin
bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar